viralnasional.com -DUMAI -- Belum tuntas kasus percobaan pencurian ground tower tegangan tinggi milik PT Pertamina di Jalan Putri Tujuh beberapa hari lalu yang menyebabkan satu orang tewas. Ketenangan warga Tanjung Palas, Jayamukti dan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur kembali terusik dengan suara sirene yang keluar dari dalam Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai, Selasa (29/07/2025) dinihari. Bunyi sirene secara tiba tiba tersebut mengagetkan masyarakat yang tertidur. "Kami tahu, kalau bunyi tiba tiba pasti ada masalah atau kejadian di dalam kilang. Makanya Ketika sirene itu meraung kami berlarian keluar rumah, " kata Hutasoit warga Jayamukti. Cukup lama bunyi sirene tersebut meraung-raung, dan ketika mata mengarahkan ke kilang Pertamina tidak terlihat adanya kepulan asap tebal atau kebakaran ataupun bunyi ledakan sebagaimana yang terjadi selama ini. Menanggapi keresahan atas bunyi sirene pada Selasa dinihari Area Manager Comrel & CSR PT KPI Kilang Dumai Agustiawan dalam video berdurasi 1.28 detik menjelaskan tidak ada insiden yang terjadi didalam kilang, hanya saja ada upaya pencurian kabel telekomunikasi dilakukan orang tak dikenal dengan cara memotong mengggunakan gergaji besi gagang kuning yang menyebabkan sirine berbunyi.Upaya pencurian ini terjadi di area pipa Pertamina Hulu Rokan didepan Kantor IT PT KPI RU II Dumai. Petugas sekurity yang mendengar sirene meraung-raung langsung bergerak mengamankan lokasi dan kondisi di lapangan kabel belum sempat diambil, hanya baru dipotong tapi sudah terjadi korsleting."Bunyi sirine dari kilang karena terjadi gangguan telekomunikasi, dan setelah diselidiki ternyata ada upaya pencurian kabel. Pelaku pencurian tidak ditemukan, tapi barang bukti untuk merusak kabel tertinggal di lokasi kejadian," kata Agustiawan.Untuk penanganan atas kejadian pencurian ini, kata Agus terus ditindaklanjuti oleh petugas security, juga melakukan perbaikan jaringan kabel dengan cara pergantian sepanjang 20 meter dan diameter sekitar 2 inch.Atas percobaan pencurian ini sama sekali tidak mempengaruhi operasional pengolahan minyak di kilang pertamina. Apabila ada situasi darurat di kilang minyak, lanjut Agustiawan, maka akan bunyi sirine secara bergelombang selama tiga menit sebagai pemberitahuan adanya kondisi bahaya."Melalui penjelasan ini kami sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bunyi sirene yang meraung-raung pada dinihari tadi, "jelas Ketua KONI Dumai ini. ***(ant)