viralnasional.com -Aceh – Sebuah bencana kemanusiaan yang masif kini melanda Kabupaten Aceh Tamiang. Seluruh penjuru wilayah diterjang banjir bandang yang mematikan, menyebabkan kabupaten ini lumpuh total.Akses komunikasi terputus, jaringan listrik padam, dan isolasi total membuat ribuan warga terperangkap dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan sejak Selasa (2/12/25).Dalam keputusasaan yang mendalam, Azhar (48), seorang warga dari Kecamatan Karang Baru, menyampaikan jeritan hati yang memilukan."Kami lapar. Kami haus. Yang paling menyiksa, anak-anak kami muntah-muntah setiap hari karena hanya makan mi instan dan terpaksa meminum air kotor yang kami masak seadanya."Ia mengungkapkan bahwa bantuan belum menyentuh sama sekali desa mereka, memaksa mereka bertahan dengan sisa uang yang sudah tidak berarti."Semua kami beli, Bang. Bantuan belum masuk sama sekali ke desa kami. Kami tidak tahu lagi harus berharap kepada siapa. Di sini, uang pun tidak laku karena tidak ada makanan yang bisa dibeli," tuturnya dengan suara bergetar.Situasi kesehatan telah mencapai titik kritis. Warga terpaksa menggunakan air yang sangat tercemar untuk kebutuhan sehari-hari."Kami terpaksa mengambil air yang mengalir bekas banjir, bekas mandi, bahkan bekas air kencing dan buangan air besar. Kalau tidak begini, kami bisa mati pelan-pelan," ungkap Azhar, menggambarkan horor krisis air bersih yang melanda.Penderitaan diperparah dengan kolapsnya sistem layanan kesehatan."Kalau anak sakit, seharusnya dibawa ke rumah sakit. Tapi, rumah sakit lumpuh total. Tidak ada apapun, Bang. Semua bercampur aduk: lapar, haus, sakit. Fokus kami sekarang adalah anak-anak yang kelaparan."Ketiadaan logistik telah dimanfaatkan oleh oknum. Harga kebutuhan pokok (sembako) dilaporkan melambung hingga empat kali lipat, menambah beban penderitaan warga yang sudah terisolasi.Azhar dan ribuan korban lainnya telah terdampar dalam kondisi ini selama tujuh hari penuh, sejak 26 November hingga hari ini, 2 Desember 2025."Harapan kami, kepada Bapak Presiden, kepada Anggota Dewan DPR-RI asal Aceh—terutama di Dapil Dua—mohon lihat kami! Akses kami mati total, dari listrik, komunikasi, hingga logistik. Kami lapar, kami haus, kami butuh kesehatan, kami perlu air bersih sekarang juga!"Aceh Tamiang bukan hanya dilanda banjir, tetapi kini berada di ambang bencana kelaparan dan penyakit. Setiap jam yang berlalu berarti pertaruhan nyawa bagi warga yang terisolasi.Sumber :indonesiamediacenter