viralnasional.com - Bulan baru (new moon) pada 10 Maret akan berstatus Super New Moon atau New Supermoon lantaran jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi. Fenomena ini diprediksi memicu rob di beberapa wilayah."Adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 10 Maret 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," demikian keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam siaran persnya, Kamis (7/3).Menurut pantauan data water level dan prediksi pasang surut, BMKG memprediksi banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, yakni:Apa itu Super New Moon yang Bisa Picu Banjir Rob di Pesisir?+ Pesisir Sumatera Utara+ Pesisir Kep. Riau+ Pesisir Banten+ Pesisir Jawa Tengah+ Pesisir Jawa Timur+ Pesisir Kalimantan Barat+ Pesisir Sulawesi Utara+ Pesisir Maluku Utara"Potensi banjir pesisir (rob) dapat berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," demikian keterangan BMKG.Apa itu Super New Moon?Menurut keterangan di akun Instagram Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bulan Baru Super merupakan fenomena Bulan baru yang terjadi saat jarak antara Bumi dan Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi (perigee).Fred Espenak, astrofisikawan yang pernah bekerja di NASA, menghitung perigee pada 10 Maret menjadi yang terdekat di 2024, yakni jarak Bulan-Bumi cuma 356.900 km.Penampilan Bulan (jika saja terlihat dari Bumi) akan berukuran 33,48 menit busur (arcminute).Bandingkan dengan jarak terjauh Bulan-Bumi (apogee) di 2024, yakni pada 2 Oktober yang mencapai 406.517 km. Pada saat itu, yang merupakan fase purnama, Bulan akan tampak berukuran 29,40 arcminute.Berikut beberapa supermoon, baik bulan purnama maupun bulan baru, di 2024:+ 11 Januari: 365.204 km+ 09 Februari: 358.744 km+ 10 Maret: 356.899 km+ 8 April: 359.809 km+ 8 Mei: 366.739 kmKenapa memicu rob?Senior Research Scientist Oceans and Atmosphere CSIRO Mark Hemer menyebut ukuran Bulan tetap terhitung cukup besar meski letaknya jauh. Hal ini membuatnya punya gaya gravitasi yang berdampak pada pasang surut air di Bumi.Gravitasi Bulan, kata dia, menyebabkan tonjolan atau pasang tinggi di sisi Bumi yang paling dekat dengan Bulan.Alhasil, makin dekat Bulan dengan Bumi, pasang tinggi di sisi Bumi yang dekat dengannya makin tinggi pula. Di situ lah potensi banjir rob terjadi.Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), gelombang laut yang menerima efek gravitasi Bulan disebut sebagai tidal waves atau gelombang pasang.Paparan lebih lengkap soal efek gravitasi Bulan terhadap gelombang bisa dilihat di sini. *** (tim/cnni/arh)