Anak Pekerja Bengkel Kuliah Gratis Kedokteran UGM Lewat SNBP

Administrator - Selasa, 30 Juli 2024 08:46 WIB
Damar Madya Prasetya (19) anak tukang bengkel yang diterima berkuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur SNBP. (Foto: Laman UGM)
viralnasional.com -- Kisah inspiratif datang dari Damar Madya Prasetya (19) anak tukang bengkel yang tinggal di sebuah gang kecil daerah Mangkuyudan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Dia diterima berkuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah untuk meraih mimpinya. Sebab sejak SMP dia sudah berkeinginan untuk kuliah kedokteran di UGM.

Damar merupakan anak kedua dari pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Sehari-hari ayahnya bekerja menjadi tukang bengkel dengan penghasilan kurang dari Rp1,5 juta juta per bulan. Sebab penghasilannya berdasarkan jumlah motor yang berhasil diperbaikinya per hari.

Sarif sudah melakoni pekerjaannya sejak 21 tahun lalu. Dari pekerjaan itulah, asap dapur di rumahnya bisa terus mengepul dan membiayai kebutuhan sekolah kedua anaknya.

Sementara istrinya Yayuk merupakan ibu rumah tangga yang rutinitas sehari-harinya memasak dan mengurus keluarga. Meski tumbuh di keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Damar memiliki banyak prestasi dan talenta yang membanggakan.

Di bangku SMP dan SMA, dia sudah meraih berbagai prestasi dan kejuaraan yang didapatkan hingga tingkat Nasional. Mulai dari perlombaan menyanyi, lomba macapat (tembang Jawa), lomba menggambar, lomba desain poster serta FLS2N.

Selain prestasi nonakademik, Damar juga menyeimbangkan kualitasnya untuk aktif mengikuti organisasi. Dia pernah menjabat menjadi ketua OSIS dan Ketua MPK (Majelis Perwakilan Kelas) semasa sekolah.

Keinginannya untuk kuliah di kedokteran UGM didukung dengan motivasinya yang kian meningkat setiap kali mengantar sang ibu kontrol kesehatan di rumah sakit.

"Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus," ujarnya dikutip dari laman UGM, Selasa (30/7/2024).

Menjelang kelulusannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Damar mencoba mendaftar kuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur SNBP. Dia pun diterima kuliah di prodi yang paling diminati para calon mahasiswa di setiap perguruan tinggi.

Namun saat menunggu pengumuman biaya UKT, perasaan Damar menjadi campur aduk mengingat kondisi ekonomi keluarga yang menurutnya tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya selama kuliah kelak.

"Melihat dari kondisi ekonomi, bisa dikatakan, masih menengah ke bawah banget. Jadi kayak belum sepenuhnya yang bisa menutupi segala keperluan kuliah, apalagi bayar UKT, di kedokteran lagi," katanya.

Berkat doa dari orang tua dan kegigihannya, Damar merasa bersyukur setelah mendapat kabar sebagai penerima Beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen dari UGM sehingga dia digratiskan dari biaya kuliah.

"Kami sangat bersyukur sekali. Sejak kecil dia sudah bercita-cita kuliah di kedokteran UGM, akhirnya bisa tercapai," kata Yayuk Ibunda Damar dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai seorang ibu, dia sangat mendukung keinginan sang anak melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin. Baginya, pendidikan itu menjadi nomor satu untuk anaknya dan harus diperjuangkan.

"Pendidikan anak itu harus kita dukung, apalagi dengan keadaan kami sekarang. Saya nggak mau ketika anak-anakku ini harus lebih sedih daripada keadaan saya," ujarnya.***(BRS/ant)


Tag:

Berita Terkait