viralnasional.com -- Harapan ingin merubah kehidupan keluarga dengan banyak mendapatkan uang dan pekerjaan yang layak, seorang wanita kerap mengambil jalan pintas tanpa memikirkan dampak dari pekerjaan yang akan dijalani.Seperti halnya seorang perempuan muda asal Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, untuk memperbaiki nasib dengan bekerja di luar negeri justru berakhir pilu. RR (23), menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kini disekap di China.Keluarga mengungkapkan, RR kerap mengalami kekerasan seksual setiap hari selama berada di sana. Kondisi itu membuat korban memohon agar pemerintah segera memulangkannya ke tanah air.Kasus ini bermula ketika korban tergiur tawaran pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dengan gaji antara Rp15 juta hingga Rp30 juta per bulan yang diketahuinya melalui iklan di media sosial. Dari sana, korban kemudian berangkat ke Cianjur untuk bertemu dua pria yang mengaku sebagai perekrut.Setelah itu, korban dibawa ke Bogor dan disekap selama 14 hari. Tanpa sepengetahuan keluarga, RR ternyata telah "dijual" secara online kepada seorang warga negara China dengan harga sekitar Rp200 juta. Pada Mei lalu, korban diterbangkan ke China dan sejak itu mengalami penyekapan.Pihak keluarga menuturkan, korban sering berkomunikasi melalui sambungan telepon. Dalam percakapan itu, ia mengaku mendapat perlakuan tak manusiawi dan mengalami kekerasan seksual setiap hari."Kami sangat berharap pemerintah bisa segera menolong dan memulangkan keponakan saya, karena kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Sigit, paman korban.Ibunda RR juga berharap anaknya bisa segera kembali ke Indonesia. Ia menuturkan, RR merupakan tulang punggung keluarga dan menjadi tumpuan harapan orang tuanya.***sumber :okezone