viralnasional.com - JEPANG -- Kemajuan tes DNA telah membantu membongkar kasus kejahatan dengan mengidentifikasi para tersangka. Terbaru, seorang pekerja bangunan di Jepang terbukti adalah seorang teroris most wanted di negara itu, yang lama tidak bisa ditangkap.Buron bernama Satoshi Kirishima itu hampir 50 tahun berhasil lolos dari kejaran polisi. Sampai bulan silam dia sekarat dan dirawat di rumah sakit, kemudian sebelum meninggal dunia membuat pengakuan bahwa dia sebenarnya adalah penjahat paling dicari.Tes DNA membuktikan pengakuannya adalah benar. Satoshi Kirishima yang sekarang berusia 70 tahun, dulu adalah anggota East Asia Anti-Japan Armed Front, organisasi sayap kiri radikal di Negeri Sakura.Mereka diyakini dalang beberapa pemboman yang menyasar perusahaan Jepang di tahun 1970-an. Salah satunya pemboman fatal di bangunan Mitsubishi Heavy Industries yang memakan 8 korban tewas dan ratusan lainnya terluka.Kirishima diduga terlibat dalam empat serangan. Saat para rekannya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati, Kirishima tidak terlacak. Fotonya yang masih mahasiswa berusia 20-an berambut panjang dan berkacamata muncul di poster-poster di luar kantor polisi di seluruh negeri selama beberapa dekade.Walau fotonya dipublikasikan secara luas, para tetangga tampaknya tidak sadar sampai identitasnya terungkap. Salah satu tetangga menyebutnya sebagai pria tenang dan serius, dan suka bermain gitar di kamarnya setelah minum-minum.Kirishima, yang memakai nama samaran Hiroshi Uchida, dilaporkan tinggal di kota Fujisawa, di tepi barat Tokyo, selama hampir 40 tahun. Pada polisi, dia mengaku pernah jadi buruh harian sebelum bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. Dia dibayar tunai dan tak punya HP untuk membantunya tetap di bawah radar.Selain itu, dilaporkan dia tidak memiliki SIM atau asuransi kesehatan apa pun ketika muncul di rumah sakit untuk mencari pengobatan kanker stadium akhir. Baru pada saat itulah, dia mengungkapkan identitas aslinya, dan staf kemudian memberitahu polisi.Polisi mengatakan dia dapat menceritakan rincian keluarganya dan organisasinya, yang hanya diketahui olehnya selama wawancara beberapa hari sebelum kematiannya pada tanggal 29 Januari. Dia juga membantah beberapa tuduhan.Seorang juru bicara kepolisian Tokyo mengkonfirmasi bahwa tes DNA kini semakin mendukung klaimnya. Polisi juga akan terus menyelidiki apakah ada orang yang membantu Kirishima tetap tidak terdeteksi selama ini. *** (fyk/dtc/fyk)