viralnasional.com -Kasus pemerkosaan turis Spanyol di India menjadi sorotan dunia. Kepolisian India bergerak cepat menangkap gerombolan pelaku.Dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (7/3/2024), ternyata pelaku pemerkosaan bukan cuma tujuh orang seperti yang disampaikan di awal kasus itu terungkap. Setelah kepolisian India menangkap tiga pelaku pemerkosaan pada penyelidikan pertama, terkuak pelaku sebanyak delapan orang."Ketiga orang yang ditangkap sebelumnya memberikan pernyataan baru, di mana mereka menyebutkan lima nama lagi sehingga, kami berhasil menangkap delapan pelaku," kata petugas polisi senior setempat, Pitamber Singh Kherwar.Kherwar mengatakan bahwa siapa pun yang terbukti bersalah akan menghadapi hukuman berat."Kami sedang membentuk kasus yang kuat terhadap mereka," dia menambahkan.Pihak berwenang India telah menyerahkan cek sebesar USD 12.000 atau sekitar Rp 187 juta kepada korban sebagai kompensasi berdasarkan undang-undang.Pasangan tersebut bernama Vicente dan Fernanda. Mereka telah melakukan perjalanan ke 66 negara sejak meninggalkan Barcelona lima tahun lalu. Sang istri pun memberikan pernyataan lewat media sosial terkait perkembangan kasus ini."Polisi telah menangkap semua penjahat dan totalnya ada delapan orang. Terima kasih kepada polisi yang efesien," kata dia.Fernanda meminta agar pemerintah India bisa memberikan keadilan untuk semua perempuan yang mengalami hal yang sama.Pada tanggal 1-2 Maret, mereka naik sepeda di jalur trail di Distrik Dumka, negara bagian Jharkhand, India. Mereka berencana pindah dari Nepal melalui Bhagaipur.Mereka singgah di Dumka. Berdasarkan keterangan, pasangan tersebut mendirikan tenda di tempat terpencil dekat Pasar Hansdiha.Saat tertidur, beberapa orang pemuda masuk ke tenda dan menyerang mereka. Si suami dipukuli hingga tidak berdaya. Tak hanya itu, para pemuda ini juga memperkosa si istri secara bergantian.Setelah penyerangan, turis wanita tersebut tidak berdaya. Dia dirawat di klinik medis Saraiyahat.Kemudian, dia dipindah ke Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Phulo Jhano di Dumka.*** (bnl/dtc/fem)